JURNAL PEMBELAJARAN
MODUL 2
“PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL (PSE)”
“SCHOOL WELL BEING”
Disusun Oleh:
Mella Yunati, S.Pd.,
M.Pd
Bidang Studi PPG BAHASA INDONESIA
NPK 6951330016075
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI
GURU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2025
PENERAPAN SCHOOL WELL-BEING
PADA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA
A. PENGERTIAN SCHOOL WELL BEING
School well-being merupakan
suatu kondisi siswa di mana dia merasa aman dan nyaman di sekolah. Kondisi ini mencakup keseluruhan aspek pemenuhan
kebutuhan fisik, mental, emosional, serta hubungan baik sesama yang dapat berupa kebutuhan dasar siswa, baik secara fisik,
sosial, emosional, kognitif, maupun psikologis. Hal tersebut memungkinkan
setiap siswa dapat berkembang secara optimal, baik secara akademik maupun secara
non-akademik.
B. ASPEK-ASPEK SCHOOL WELL BEING
Empat dimensi
school well-being sebagai
berikut.
1. Having (situasi sekolah)
Aspek ini berkaitan dengan bagaimana individu melihat
dan merasakan keadaan sekolah.
Aspek ini meliputi:
a. Lingkungan fisik sekolah
b. Kondisi pembelajaran
c. Sarana dan prasarana sekolah
2. Loving
(Hubungan Sosial)
Aspek ini berkaitan dengan interaksi sosial di sekolah,
baik antara siswa dan guru maupun antara siswa dan siswa.
Aspek ini meliputi:
a. Hubungan yang positif dan suportif antar
guru-siswa
b. Iklim
sekolah yang kondusif
c. Dukungan teman sebaya
d. Kerjasama antar pihak sekolah-orang tua
3.
Being (Pemenuhan Diri)
Aspek ini berkaitan dengan
kemungkinan
siswa untuk berkembang, mencapai potensi terbaik mereka, dan memiliki tujuan di
sekolah.
Aspek ini meliputi:
a. Kesempatan untuk belajar dan mengembangkan minat
bakat siswa
b. Partisipasi dalam
pengambilan keputusan di sekolah
c. Pengembangan keterampilan sosial-emosional
d. Perasaan dihargai
dan didukung di sekolah.
4. Health (Kesehatan)
Aspek ini mengacu pada kesehatan fisik serta mental guru dan siswa.
Dalam hal ini, kebahagiaan dan kesejahteraan siswa sangat dipengaruhi oleh berbagai
aspek di sekolah, termasuk orientasi pendidikan, rencana pembelajaran, budaya
sekolah, infrastruktur, fasilitas, kondisi kelas, bantuan guru, serta manajemen
sekolah. Siswa merasa lebih bahagia dan termotivasi jika sekolahnya memiliki
lingkungan yang bersih dan menyenangkan. Mereka juga harus sehat secara
lahir-batin untuk membuat lingkungan belajar yang sehat.
C. DIMENSI SCHOLL WELL BEING
1.
Pandangan dan perasaan
positif terhadap lingkungan sekolah secara keseluruhan dari siswa dan guru
Dalam pembelajaran bahasa
Indonesia, hal ini tercermin pada keharmonisan sikap antara guru-pimpinan,
guru-siswa serta rekan sejawat. Guru merasa dihargai oleh rekan sejawat dan
pimpinan sekolah, serta memiliki kepuasan dalam menjalankan tugasnya di
lingkungan sekolah.
2. Siswa memiliki konsep diri yang positif dalam
hal akademik sehingga termotivasi untuk berprestasi
Saat mengikuti
pelajaran bahasa Indonesia, siswa percaya diri dalam menyelesaikan berbagai soal.
Kepercayaan diri ini tumbuh berkat pendekatan pembelajaran guru
yang aktif dan terbuka.
3.
Guru dan siswa menikmati
aktivitas sekolah
Pembelajaran bahasa
Indonesia dilakukan dengan metode yang bervariasi, menyenangkan sehingga membuat
pelajaran menjadi menarik
dan bermakna bagi siswa.
4.
Guru dan siswa
bebas dari kecemasan untuk pergi bersekolah
Lingkungan sekolah yang aman, bersih, dan tertib mendukung kenyamanan
belajar. Hal ini membuat siswa dan guru datang ke sekolah tanpa rasa tertekan
dan takut.
5. Guru dan peserta
bebas dari berbagai
keluhan mengenai kondisi
sekolah
Penggunaan sarana
dan prasarana pendidikan yang tepat guna menjadikan sekolah benar-benar dapat
dikatakan sebagai sekolah. Artinya sesuai dengan SOP.
6.
Tidak ada masalah/konflik yang berat di sekolah.
Tentunya jika
terjadi konflik maka akan diselesaikan secara kekeluargaan. Hubungan yang baik
selalu dimulai dari komunikasi yang sehat.
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SCHOOL WELL-BEING
1.
Stress Guru
Stress yang
dialami guru, terutama guru Bahasa Indonesia, seperti beban administrasi,
tuntutan capaian kurikulum, atau kurangnya dukungan fasilitas, akan sangat berdampak
pada suasana kelas. Ketika guru merasa
tertekan, energi positif
dalam pembelajaran berkurang. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memiliki manajemen stress
yang baik, agar tetap bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
2.
Potensi atau Kemampuan Dan Motivasi Siswa
Tingkat kemampuan setiap siswa tentunya berbeda. Perlunya motivasi belajar dari guru
untuk matematika mempengaruhi
dinamika kelas. Guru perlu menyusun strategi
yang adaptif agar siswa dengan kemampuan rendah tidak merasa tertinggal, dan siswa yang lebih mahir tetap merasa
tertantang. Memberikan mereka tugas yang sesuai
kemampuan mereka akan mendorong minat belajar mereka.
3.
Kondisi Sosial Emosional Siswa dan Guru
Kecakapan dalam
memahami, mengenali dan mengelola emosi sangatlah penting dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia, karena siswa sering merasa malu, takut salah, atau tidak percaya
diri saat menyelesaikan tugas yang diberikan. Guru yang mampu menciptakan zona
aman secara emosional mampu memberikan dukungan verbal terhadap perasaan siswa,
sehingga dapat membantu meningkatkan keberanian, empati, dan kenyamanan siswa
dalam belajar.
E. MANFAAT SCHOOL WELL BEING
Manfaat yang didapatkan dalam menerapkan shcool
well being, yaitu :
1.
Peningkatan kesehatan mental dan fisik
2.
Motivasi belajar lebih tinggi
3.
Kemampuan beradaptasi yang baik
4.
Peningkatan prestasi akademik
5.
Lingkungan belajar yang positif
6.
Pengembangan karakter yang positif
7.
Pencegahan masalah prilaku ,seperti bullying
8.
Persiapan untuk masa depan
F.
REFLEKSI
School well being merupakan suatu kondisi yang sangat menguntungkan bagi semua pihak. Lingkungan
sekolah yang sehat, serta suportif dapat membantu siswa dalam mencapai potensi maksimalnya. Penerapan
rancangan di kelas tentunya siswa sangat antusias ketika terlibat aktif pada
setiap kegiatan. Mereka berhasil beradaptasi dengan lingkungan di sekeliling
mereka. Mereka mulai menunjukkan
peningkatan kesadaran sosial dan empati dari kegiatan yang saya lakukan.
Kemudian, dengan adanya aksi ini, saya lebih mengetahui bahwa dalam proses
belajar-mengajar sangat penting
untuk menguasai emosi
sehingga dalam memberikan materi, siswa tidak
mengalami stres. dan mengetahui pentingnya bahwa school well being dalam
mempengaruhi prestasi akademik, motivasi dan kualitas hidup siswa.
3 comments
Tulisannya bagus sekalii. Pembahasan tentang school well-being disampaikan dengan ringan tapi tetap bermakna. Memang penting menciptakan lingkungan sekolah yang membuat siswa merasa aman, nyaman, dan dihargai. Semoga semakin banyak guru yang peduli dan menerapkannya, ya 💛
Saya sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan dalam menerapkan Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) dengan fokus pada School Well-Being. Pendekatan yang Anda gunakan menunjukkan pemahaman yang baik bahwa kesejahteraan sekolah tidak hanya bergantung pada aspek akademik, tetapi juga pada kesehatan emosional dan relasi positif antarwarga sekolah. Saya melihat bahwa Anda telah mampu membangun lingkungan belajar yang lebih suportif, inklusif, dan penuh empati. Ke depan, mungkin bisa lebih dikuatkan lagi pada pelibatan aktif peserta didik dalam merancang kegiatan yang meningkatkan well-being di sekolah, sehingga mereka merasa lebih memiliki dan terlibat secara emosional. Terus semangat dan terinspirasi untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih sehat secara holistik!”
Tulisan ini sangat bermanfaat dan sangat perlu untuk diterapkan di dalam lingkungan sekolah. Mantapp deh 👍