Berbahagialah sepasang rintik menemui hujan
Benar katamu: laksana embun adalah basuh subuh tanpa runtuh
Ketika tangan terbentang, tundukan pandanganmu dari langit, Agar kau tau: semesta tak beranjak di tanganmu,
Agar kau tau hangat bumi memijar ditelapak kakimu
Benar katamu: laksana embun adalah basuh subuh tanpa runtuh
Ketika tangan terbentang, tundukan pandanganmu dari langit, Agar kau tau: semesta tak beranjak di tanganmu,
Agar kau tau hangat bumi memijar ditelapak kakimu
Berbahagialah sepasang hujan menghampiri rintik yang basuh saat subuh menjelma fajar
Agar kau tau: bumi adalah tempat dimana kau dan aku ditakdirkan
Untuk mencapai matahari, bumi adalah ilalang yang hangus dibakar dunia
Agar kau tau: bumi adalah tempat dimana kau dan aku ditakdirkan
Untuk mencapai matahari, bumi adalah ilalang yang hangus dibakar dunia
Hujan dan rintik adalah mendung seketika datang menuju iba saat Takdir berparas rapi di halaman rumah tempat dimana aku dan kamu adalah kita, sepasang kekasih yang dilahirkan untuk kembali, pulang bukankah hal itu sama saja?
Rawamangun, 15 agustus 2016