Tuesday, 23 September 2014

Hakikat diri

Ku dengar nama Tuhan yang kau teriakan di balik tirai merahmu Senafas dengan bacaan yang kau lantunkan Senandung merindu atau mengadu...

Pelindung sejati

I/ Taukah kau aku adalah terpal Yang singgah di bawah telapak kakimu II/ Sempat kutindih pasir dalam rangkak telusurimu S...

Sepasang sepi

I/ Ku terawangi mimpi Di pelupuk maghrib Ku cari pena Kutulis selembar kesaksian Dalam sajak Tentang sepasang sepi Yang mer...

Kusebut Ini Alegori Rindu

I/ Langit masih mendung, ketika pelangi hadir. Tepat pukul 9:45 di musim hujan, saat kunantikan sibisu  pulang. II/ Lewat kabut...

Monday, 15 September 2014

prima

Dalam eksentrik waktu Kurebahkan peranti Yang bertahana ingin Meraup benih-benih ruap Yang menyendat melengahkan Melintasi ...

Cangkir

mulanya dikau dari serpihan zarah wujudmu yang ku permak oleh mahirku hingga kau hidup dalam garis terang peradaban waktu yang k...

Dhara Poetemerhom

Lama kian berotasi pada poros jaya Dalam kekosongan diri Seperti tertidur dalam   bulu-bulu indah Berkat mereka kota istana...

Sunday, 14 September 2014

Kusebut Ini Alegori Cinta

I/ Pada cermin yang berkarat Ada pantulan aku, kamu K enangan : kata m u II/ Cinta , kata m u “ lebih baik kau simpan sa...

Tuesday, 9 September 2014

Bukan aku yang dulu

Saat kata berliku Membiarkan tutur mainkan perannya Hingga kalimat tersusun bahkan paragraf menjadi utuh Terbius aku dalam lamunan ...

Kejora malam

Bagai kesatria Yang membiarkan hidup di hunus Dalam bayang maut Tersenyum Meski tulang nyeri ngilu mendera Dan derai air ma...
 

Top