Saturday, 18 November 2017

Artikel: Unsyiah, namaku: pedang yang tak akan tumpul

Unsyiah, pedang yang tak akan tumpul

Sejarah Unsyiah
Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) adalah perguruan tinggi negeri tertua di Aceh. Berdiri pada tanggal 2 September 1961 dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 11 tahun 1961, tanggal 21 Juli 1961. Pendirian Unsyiah dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia, nomor 161 tahun 1962, tanggal 24 April 1962 di Kopelma Darussalam, Banda Aceh. Unsyiah berkedudukan di Ibukota Provinsi Aceh dengan kampus utama terletak di Kota Pelajar Mahasiswa (Kopelma) Darussalam, Banda Aceh. Saat ini, Unsyiah memiliki lebih dari 30.000 orang mahasiswa yang menuntut ilmu di 12 Fakultas dan Program Paska Sarjana.
Makna Logo Unsyiah

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) mempunyai lambang resmi dalam bentuk Bungong Seuleupok (Bunga Teratai) yang sedang mekar. Bungong Seuleupok tersebut berwarna kuning emas yang terdiri dari 5 (lima) lembar mahkota bunga yang ujung-ujungnya membentuk segi lima sama sisi dan di antara lembar-lembar mahkota bunga tersebut terdapat sehelai kelopak bunga. Di dalam lambang tersebut terdapat gambar Tugu Kopelma Darussalam yang berwarna putih dan tulisan Universitas Syiah Kuala yang berwarna hitam dalam bentuk kubah. Tulisan nama universitas tersebut berada di dalam lambang.
Arti dari masing-masing komponen dalam lambang Unsyiah adalah sebagai berikut:
Lembar Mahkota, Lima lembar mahkota Bungong Seuleupok melambangkan Pancasila sebagai falsafah dan asas negara Republik Indonesia sebagai pedoman hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bungong Seuleupok dengan mahkota terkembang melambangkan kemurnian, semangat serta keinginan kuat untuk bersatu dan bekerja sama. Tugu Kopelma Darussalam melambangkan kemerdekaan, perdamaian, persatuan, dan kesatuan bangsa.
Kubah melambangkan asas Ketuhanan Yang Maha Esa.
Mata Dunia
Siapa yang tidak mengenal Unsyiah? Sejak dulu, hingga kini harum namanya masih dikenang di hati kita, terutama Aceh karena Unsyiah merupakan kampus tertua di Aceh. Jika kita membuka kembali lembar sejarah yang telah usang, unsyiah masih mengkibarkan sayapnya. Unsyiah telah melalui beberapa dekade waktu lama untuk terus maju menghasilkan benih-benih penerus bangsa yang nantinya akan membawa bangsa ini menuju puncak kejayaannya kembali. Sehingga kelak, Indonesia tidak lagi dikenal dengan negara yang berkembang, tetapi menjadi negara yang maju. Baik itu dari segi pendidikannya, maupun dari segi perekonominannya.
Di usianya yang tak lagi muda, unsyiah masih memberikan kontribusi penting bagi pendidikan kita semua. Tidak hanya masyarakat Aceh yang berlomba-lomba untuk dapat menikmati hangatnya dunia perguruan tinggi, tetapi juga dari masyarakat dari luar daerah, luar kota, bahkan manca negara. Tak heran jika kita saksikan membludaknya peserta ujian SNMPTN, SBMPTN, UMB, dll. Mereka berupaya semaksimal mungkin untuk memperebutkan satu bangku perguruan tinggi tersebut. Tak heran jika banyak peserta yang rela mati-matian belajar secara intensif  siang malam. Hal tersebut menandakan bahwa untuk masuk ke Unsyiah tidaklah mudah. Hanya orang-orang yang benar-benar mau dan ingin, maka ia bisa merasakannya.
 Di usianya yang kini menua, unsyiah tak sulut langkah untuk mengibarkan sayapnya. Ia terus mencari inovasi-inovasi terbaru, dosen-dosen yang berkompeten, peralatan yang canggih, fasilitas lab yang lengkap, dan fasilitas penunjang lainnya yang dianggap penting untuk mendukung proses pembelajarannya. Tidak hanya itu, Unsyiah juga memiliki perpustakaan Unsyiah Integrated Library Information System (UILIS) yang dilengkapi dengan jurnal ilmiah terbaru dari luar maupun dalam negeri yang dapat diakses secara gratis. Bagi kalian yang ingin mencari rujukan karya tulis kalian, kalian dapat mengaksesnya di http://uilis.unsyiah.ac.id/  Dengan segala jerih payahnya,  Unsyiah kembali mencuri mata dunia sejak terpilih menjadi kampus terbaik urutan ke empat se-Indonesia.


Artikel: Unsyiah, namaku: pedang yang tak akan tumpul Rating: 4.5 Diposkan Oleh: melati

 

Top