ku temu raut usang
berlimpah dimatamu
siang ini
lampu ruangmu redup, adikku
takkah kau nyalakan terangnya
biarkan kunang membasuh wajahmu yang kering
akan mata air yang lama sudah
membeku
bahkan hidungmupun tak lagi sanggup
mengairi beningnya sungai
hingga kau bertanya, “kapan aku akan dijemput?”
suatu hari nanti
jika asma Tuhan tak henti kau sebut
di pangkuan bunda
kau kupulangkan
Al-manar, 28 juli 2015