About Us
Contact Us
Disclaimer
Privacy Policy
Sitemap
Sayap Malaikat
Yang Tak Menentang Langit
Kumpulan Puisi
Kumpulan Soal
Artikel Lainnya
Home
/
Archives for 2016
Thursday, 15 December 2016
Andai kau tau siapa takdirmu
Posted by
melati
at
01:53
Berbahagialah sepasang rintik menemui hujan Benar katamu: laksana embun adalah basuh subuh tanpa runtuh Ketika tangan terbentang, t...
Labels:
Kumpulan Puisi
Wednesday, 7 December 2016
Sajak terang desember
Posted by
melati
at
09:12
I Dear desember Ini kali ke entah berantah Dalam seribu nestapa memanggil Aceh dalam duka: Duka kamoe: Duka nanggroe II Sebelum ...
Labels:
Kumpulan Puisi
Aceh dalam doa
Posted by
melati
at
09:12
Tuhan mempunyai cara tersendiri memanggil hamba yang Ia cintai. Lewat bisikan alam, barangkali. Atau lewat hujan, atau bahkan dibalik kabu...
Labels:
Kumpulan Puisi
Wednesday, 9 November 2016
menakar bimbang
Posted by
melati
at
16:41
Aku duduk ditepi kali Diantar bebulir alir Bersama jejak lusuhmu Mengutip pasir pada dahanmu Menakar semesta tanpa henti Ini bimbangku Juga...
Labels:
Kumpulan Puisi
17
Posted by
melati
at
16:40
Merdeka? Merdeka dari apa? Dari mereka yang menjajah rasamu Atau dari mereka yang menarik ususmu perlahan Atau pula dari mereka yang mengair...
Labels:
Kumpulan Puisi
kesetiaan
Posted by
melati
at
16:40
Satu persatu daun jatuh berguguran mengikuti titah yang dibawa pergi angin Aku ingin bertanya, sepasang kekasih nun jauh disana apakah a...
Labels:
Kumpulan Puisi
bersurai: patah
Posted by
melati
at
16:39
Andai cakarku mampu menembus awan, Kan ku cabik-cabik hujan yang tumpah di mataku, kuhapus setiap takjub alunmu. Andai bisaku mampu memat...
Labels:
Kumpulan Puisi
kalut
Posted by
melati
at
16:37
Beberapa waktu lalu, kau bersembunyi dibalik tirai yang kunamai nestapa. Kau bangun menuju pita hitam, menyeret-nyeret setengah jiwa tanpa ...
Labels:
Kumpulan Puisi
tetap selamanya aku:biru
Posted by
melati
at
16:35
maka kembalilah kamu kepada Tuan yang kau pertuan-agungkan, dengan segala siksa dan cela menanahi kerikil mata yang biru. aku tak serumpun ...
Labels:
Kumpulan Puisi
ketika akhir berarti usai
Posted by
melati
at
16:34
Dimata surya, Tak perlu adu peluh segelintir pelangi menebas cakrawala: tepat dimata mega "Aku mencintaimu, meski cinta kubisu sebab...
Labels:
Kumpulan Puisi
menyonsong matahari
Posted by
melati
at
16:33
Beberapa iris sayat mengepul dalam hening. Kebisuan menebas habis tapak keperasingan. Kepada Tuan: Tiada dendam dan lara. Suara bising berd...
Labels:
Kumpulan Puisi
pertemuan petang
Posted by
melati
at
16:31
Aku adalah huni akhir petuamu Seandainya aku dua baris akhir petamu, maka kamu akhir tiga dikotaku Dan jika kita pun satu, maka sama. kita ...
Labels:
Kumpulan Puisi
meusyen 3
Posted by
melati
at
16:30
Kepada cahaya yang kau titip pada sebuah hari di bulan, atas namaku Atas setiap pendosa yang mendosakan tarian raib, dalam isbat ku Aku men...
Labels:
Kumpulan Puisi
hidup
Posted by
melati
at
16:29
kita telah lama tenggelam dilaut dangkal 24 Februari 2016
Labels:
Kumpulan Puisi
perahu
Posted by
melati
at
16:28
Aku aksara layarmu Berharap lekuk langit memunggung Dan awan kian luruh Namun mata, tepat diangka satu Sebagai luka di sayat terakhir Saban...
Labels:
Kumpulan Puisi
kelahiran pertama
Posted by
melati
at
16:27
Kita adalah sepotong takdir di lembar tiga belas Jika Kau adalah ayat terakhir sebelum sembilan lima Maka aku adalah potongan ke enam Diper...
Labels:
Kumpulan Puisi
Petuah
Posted by
melati
at
16:26
Sebaik-bainya kaki adalah yang mau pulang dan tak lupa kembali Sebaik-baiknya tangan adalah yang mau menerima dan tak lupa memberi Sebaik-ba...
Aneuk Yatim
Posted by
melati
at
16:24
Mereka tak lagi paham tentang yatimku dan yatimmu Pada langit, mereka masih tegap berdiri Pada bumi, mereka enggan menata Kepada yatimku ...
tanya : bimbang
Posted by
melati
at
16:24
Aku ingin berbicara padamu Pada tanah yang kau pijak Pada langit yang kau junjung Pada laut yang kau timbun Pada gunung yang kau ratakan...
Membingkas
Posted by
melati
at
16:22
Kau masih punya tanah: tempat bersujud Di hadapan Tuhan, tiada tahta tinggikan nama Di hadapan insan, tiada nama tanpa tahta Jika aku har...
perjalanan
Posted by
melati
at
16:16
Dan aku bertanya pada langit Tentang angkuh yang ringkih Sedang aku bertanya pada hujan Tentang sujud beku bersimpah genang Ketika aku berta...
Ayah
Posted by
melati
at
16:13
Kepada ramadhan Kutitip nama 'm.nur' sebagai nama terindah dimalam 27 pada 2 syawal Telah terpanggil ia di 5 tahunnya Oleh haru...
Abdi akhir
Posted by
melati
at
16:11
Andai aku seorang penyair Kan kutulis syair dibisu kelam Kutulis riwayat asa yang hilang di gepal tangan Lepas melerai setiap ainun berlabuh...
hasrat
Posted by
melati
at
16:09
Kepada desah: angin adalah lirik melodi yang tergerai runtuh bersama alir bibirmu banda aceh, 25 juli 2016
kepada yang bertuan agung
Posted by
melati
at
16:06
Malam ini, sayang. kutemukan simpul dimatamu. Mata yang berjubah putih di atas nelangsa. Beberapa iris terjaga disepanjang malam. Meski ku h...
Dear November
Posted by
melati
at
16:05
Matamu adalah wadah waktu, sayang Dan senyummu adalah jelma purnama Seandainya aku paham aku tidak akan bertanya, purnama keberapakah ini...
proposal "Stilistika"
Posted by
melati
at
07:17
ANALISIS STILISTIKA DALAM ANTOLOGI PUISI PULANG MEMBAWA LUPA KARYA ZUBAIDAH DJOHAR Proposal Skripsi diajukan sebagai bahan ...
Newer Posts
Older Posts
Subscribe to:
Posts (Atom)
Search This Blog
Popular Posts
proposal skripsi "Penyiasatan Struktur"
ANALISIS BENTUK-BENTUK PENYIASATAN STRUKTUR DALAM PUISI- PUISI PUBLIKASI HARIAN SERAMBI INDONESIA 2016 Proposal Skripsi diaju...
proposal "Stilistika"
ANALISIS STILISTIKA DALAM ANTOLOGI PUISI PULANG MEMBAWA LUPA KARYA ZUBAIDAH DJOHAR Proposal Skripsi diajukan sebagai bahan ...
Patah
Karya: Mella Yunati Bagaikan daun kering kerontang Jatuh bergerombol di atas Tanah liat yang mencair Bagaikan semut hitam Y...
Pasrah
Karya: Mella Yunati Hari…….. Mengapa tak kau sediakan waktu untukku? Sedangkan aku di sana Menantikan senja yang menawarkan m...
Sebuah Kisah
Karya: Mella Yunati Ku tulis kisah ini Dikala hujan gerimis Seolah menangis Mengucur darah Mendapar tanya : aku salah? Aku...
menakar bimbang
Aku duduk ditepi kali Diantar bebulir alir Bersama jejak lusuhmu Mengutip pasir pada dahanmu Menakar semesta tanpa henti Ini bimbangku Juga...
Profan
Kepada tigabelas cahaya yang kupikul Selama seperlima abad Tak perlu keterasingan memunggungiku Kepada matahari yang menyembur lahar Yan...
Labels
Kumpulan Puisi
Kumpulan Soal
About Me
melati
View my complete profile
Archives
►
2017
(2)
►
November
(1)
►
October
(1)
▼
2016
(56)
▼
December
(3)
Andai kau tau siapa takdirmu
Sajak terang desember
Aceh dalam doa
►
November
(43)
menakar bimbang
17
kesetiaan
bersurai: patah
kalut
tetap selamanya aku:biru
ketika akhir berarti usai
menyonsong matahari
pertemuan petang
meusyen 3
hidup
perahu
kelahiran pertama
Petuah
Aneuk Yatim
tanya : bimbang
Membingkas
perjalanan
Ayah
Abdi akhir
hasrat
kepada yang bertuan agung
Dear November
proposal "Stilistika"
►
September
(10)
►
2015
(22)
►
September
(11)
►
August
(4)
►
May
(2)
►
March
(2)
►
January
(3)
►
2014
(73)
►
December
(11)
►
November
(1)
►
October
(6)
►
September
(10)
►
July
(10)
►
June
(2)
►
May
(12)
►
April
(21)
Top