Satu persatu daun jatuh berguguran mengikuti titah yang
dibawa pergi angin
Aku ingin bertanya,
sepasang kekasih nun jauh disana
apakah aku akan? Ku hentikan pertanyaan itu
Sepintas ku hanya memandang ranting
tanpa daun
tanpa buah
Namun masih saja kumbang tak henti mengirim kabar
Jika setiap hari takdir terlahir
Aku ingin menjadi kumbang
yang mencintai ranting walau
tanpa buah dan daun
17 November 2016
Aku begitu terlatih menunggu pagi
Dan tertatih menunggu hujan
yang menyentuh musim penanggalan daun
Dan dahan kian rapuk
bahkan urat-urat serabut akar mencekik lehernya sendiri
Menjengkal setiap detik gerombolan awan
yang enyah ntah kemana
Kelangit barangkali
Iya, Terlalu setia aku pada pelangi
Menghitung warna kian pasti
23 Agustus 2015
Wednesday, 9 November 2016
kesetiaan
Posted by
melati
at
16:40
Tags:
#Kumpulan Puisi
Related Post of kesetiaan :
17 Merdeka?Merdeka dari apa?Dari mereka yang menjajah rasamuAtau dari mereka yang menarik ususmu perlahanAtau pula dari mereka yang ...
Aceh dalam doaTuhan mempunyai cara tersendiri memanggil hamba yang Ia cintai. Lewat bisikan alam, barangkali. Atau lewat hujan, atau bahkan dib ...
menakar bimbang Aku duduk ditepi kaliDiantar bebulir alirBersama jejak lusuhmuMengutip pasir pada dahanmuMenakar semesta tanpa hentiIni bimbangk ...
Andai kau tau siapa takdirmu Berbahagialah sepasang rintik menemui hujan Benar katamu: laksana embun adalah basuh subuh tanpa runtuh Ketika tangan te ...
Sajak terang desember I Dear desember Ini kali ke entah berantah Dalam seribu nestapa memanggil Aceh dalam duka: Duka kamoe: Duka nanggroe II ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)