Merdeka?
Merdeka dari apa?
Dari mereka yang menjajah rasamu
Atau dari mereka yang menarik ususmu perlahan
Atau pula dari mereka yang mengairi matamu dengan bisanya
70 tahun sudah
Namun
matamu
mataku
mata kita
masih di sulut liang mereka: mematikan asa
Ya, aku adalah anak negri
yang tidak mengharap mati pada ibu pertiwi
Tanah ini, air ini adalah milik mereka
Bukan kita
yang hanya memiliki seperempat rupiah
Mengais dari selokan
dalam sampah
penuh kuman
untuk hidup yang seolah mentertawakan kita
17 Agustus 2015
Wednesday, 9 November 2016
17
Posted by
melati
at
16:40
Tags:
#Kumpulan Puisi
Related Post of 17 :
Aceh dalam doaTuhan mempunyai cara tersendiri memanggil hamba yang Ia cintai. Lewat bisikan alam, barangkali. Atau lewat hujan, atau bahkan dib ...
Andai kau tau siapa takdirmu Berbahagialah sepasang rintik menemui hujan Benar katamu: laksana embun adalah basuh subuh tanpa runtuh Ketika tangan te ...
Sajak terang desember I Dear desember Ini kali ke entah berantah Dalam seribu nestapa memanggil Aceh dalam duka: Duka kamoe: Duka nanggroe II ...
menakar bimbang Aku duduk ditepi kaliDiantar bebulir alirBersama jejak lusuhmuMengutip pasir pada dahanmuMenakar semesta tanpa hentiIni bimbangk ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)