Wednesday, 9 November 2016

Dear November

Matamu adalah wadah waktu, sayang 
Dan senyummu adalah jelma purnama 
Seandainya aku paham
aku tidak akan bertanya, purnama keberapakah ini?
Perlahan purnama menjawab, "ini sabit ke-10".
Si sabit hanya memandang purnama ke arah lima belas
yang akan selalu menjadi sabit ke sepuluh.
Jika harus kuhitung sabit, satu s.d. Sembilan

bukanlah angka yang harus ku hitung
Melainkan Ia adalah waktu yang telah dilesapkan ala
 karena kehadirannya buramkan purnama.
Aku telah banyak belajar tentang kehilangan:

menghilang dan dihilangkan adalah dua hal yang berbeda.
Untuk seseorang yang menghilang

adalah jawaban atas ketidaksanggupannya menghadapi
suatu hal
dan dihilangkan
adalah jawaban atas ketidaksanggupannya mengingat.

31 Oktober 2016

Dear November Rating: 4.5 Diposkan Oleh: melati

 

Top