Matamu adalah wadah waktu, sayang
Dan senyummu adalah jelma purnama
Seandainya aku paham
aku tidak akan bertanya, purnama keberapakah ini?
Perlahan purnama menjawab, "ini sabit ke-10".
Si sabit hanya memandang purnama ke arah lima belas
yang akan selalu menjadi sabit ke sepuluh.
Jika harus kuhitung sabit, satu s.d. Sembilan
bukanlah angka yang harus ku hitung
Melainkan Ia adalah waktu yang telah dilesapkan ala
karena kehadirannya buramkan purnama.
Aku telah banyak belajar tentang kehilangan:
menghilang dan dihilangkan adalah dua hal yang berbeda.
Untuk seseorang yang menghilang
adalah jawaban atas ketidaksanggupannya menghadapi
suatu hal
dan dihilangkan
adalah jawaban atas ketidaksanggupannya mengingat.
31 Oktober 2016
Wednesday, 9 November 2016
Dear November
Posted by
melati
at
16:05
Subscribe to:
Post Comments (Atom)